ada seorang teman yang mengeluh hanya karena ga ketemu pacarnya seminggu.. pengen banget bilang ke dia.. "heeiii.. lihatlah.. cobaan yg km alami masih belum seberapa.. masih ada orang lain yang mengalami lebih daripada yg km alami.. dan salah satunya aku"...
aku sudah sekitar satu tahunan tdk bertemu pacarku.. mau tahu bagaimana rasanya??
jika di setiap rinduku selalu kubahasakan dengan airmata.. mungkin setiap pagi mataku bendol besar,, memerah dan kering karena hampir setiap hari aku merindukannya..
jika di setiap rinduku selalu kubahasakan dengan emosi.. mungkin aku sekarang sdh tidak punya teman satupun,,
jika setiap rinduku selalu kubahasakan dengan keluhan,, mungkin satu orangpun tak ada yang tahan denganku, pacarku pun tidak..
namun,, dari setiap tempaan yang Tuhan anugrahkan.. waktu,, rindu,, cinta,, sayang,, komitmen,, dan sedih.. membuatku semakin dewasa dalam menjalin hubungan..
adakah gunanya kalau setiap rindu ku bahasakan dengan sangat manusiawi??
dengan menangis siang malam,, dengan marah-marah terhadap apapun,, dengan mengeluh dimanapaun dan kepada siapapun.. apakah bisa membawanya dekat lagi denganku atau aku yang dekat dengannya?? dan pertanyaan yang paling krusial adalah.. apakah pacarku akan tahan memiliki pacar yang lemah sepertiku??.. dan jawaban dari keduanya adalah TIDAK (ingat.. tidak, dengan huruf besar)..
justru semuanya yang seharusnya menjadi airmata,, bisa menjadi senyuman.. dan sesuatu yang seharusnya keluhan bisa menjadi ucapan syukur..
aku bersyukur karena Tuhan selalu menguatkan kami,, menanamkan cinta di hati kami yang semakin hari semakin bertambah dan menguatkan.. serta, dengan tersenyum manis, Tuhan bersedia menjaga api komitmen diantara kami..
walaupun tidak dipungkiri perjalanan ini tidak mudah,, tapi toh Tuhan selalu ada di tengah-tengah kami.. mengiring kami berjalan bersama,, mengingatkan kami ketika kami mulai jauh,, mendekatkan,, dan menjaga kami dengan caranya yang kadang tak terduga tapi begitu indah..
aku anggap ini sebagai pendewasaan, pembelajaran dan peneguhan hubungan serta pribadi kami..
aku bersyukur krn api komitmen ini tidak pernah padam,, walaupun ada emosi, skeptis, rindu, lelah, dll.. tapi, komitmen itu mampu membakarnya, meluluhkannya dan menjadikan penguat dr komitmen itu sendiri..
jangan melihat LDR dari dukanya.. tapi, lihatlah LDR dr sukanya.. bersyukur untuk setiap tempaan yang boleh dilalui dengan bersama dan tetap bergandengan tangan.. bersyukur juga untuk hari-hari penuh cinta,, walau di tengah emosipun, apalgi jika tidak. :).. bersyukur untuk rindu yang tidak pernah ada surutnya..
dan jika kita pandai bersyukur,, tidak ada hal yang benar-benar sulit..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar