kupandang nanar ke arah luar jendela kamarku,, hujan.. entah ini hujan yang keberapa ratus kali selama tahun 2012. banyaklah yaa ku kira.. aahh.. kenapa sih harus hujan?? ada satu hal penting yang harus aku lakukan di luar rumah. tapi, terhalang oleh egoisnya air yang menusuk-nusuk bumi tanpa ampun. sempat terpikir bagaimana caranya aku bisa keluar rumah. pakai mobil? ah.. tidak mungkin, ak tidak bisa mengendarai mobil. pakai mantel? hemm.. barang yang akan kuambil tidak boleh terkena air. alhasil, saya sukses merenung tak berguna di kamar ukuran sedang ini. kamarku yang berantakan oleh bahan-bahan skripsi.
merenung tentang hujan, membawaku lari ke dimensi masa lalu. ketika aku masih tinggal di desa. musim hujan yang begitu panjang membuatku sedikit lupa bagaimana rasanya kemarau. bagaimana kami anak-anak desa berburu belalang di lapangan bola depan sekolah. hanya sekedar untuk kepuasan hati. aahh,, jahatnya jiwa kecil kami. seharusnya dulu kami sadar, itu menyakiti belalang-belalang yang tak berdosa. aku juga sedikit lupa bagaimana bau batang padi kering yang ditumpuk petani-petani di sawah, sebelum dibakar atau diberikan kepada sapi-sapi peliharaan, kami selalu berhasil bermain-main diatasnya terlebih dulu dan memperlakukannya semacam spring bed empuk, walaupun setelah itu badan kami gatal-gatal..
aku rindu berjalan diatas tanah retak persawahan yang tak kuat menahan panasnya matahari, yang membutuhkan asupan air tapi air tak ada karena kemarau. dan kalau sudah keadaan seperti ini, anjingku bebas berlari kesana kemari di sawah, pulang tanpa omelan karena badannya tidak penuh lumpur. selain aku, pasti anjingkupun senang dengan kemarau..
ohh iyaa,, satu lagi aktivitasku di musim kemarau. kali yang surut selalu memudahkan untuk mendapatkan ikan.. yaaaa !!!,, walaupun kemampuanku menangkap ikan sangat buruk, aku sangat suka mencari ikan di kali. walaupun pulang tanpa hasil paling tidak aku bisa berbasah-basahan dengan alasan "aku kepleset di kali mbah, makanya basah".. hahaha.. konspirasi masa kecil... tak ada siapapun yang mengajarku berbohong,,hmm.. sudah karakteristik manusia mungkin...
so faarrrrrr.... kemarau,, sekali-kali bertandanglah ke bumi.. aku rindu masa kecilku bersamamu, dan kupastikan, akan kuulang lagi walaupun ada beberapa yang terpenggal..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar