warna apapun yg Tuhan lukiskan di kanvas hidupku, itu semua untuk kebaikanku.. :))

Senin, 31 Oktober 2011

pagi di 1 november 2011

pagii.. saat - saat aku harus melepaskan kebersamaan kita dalam mimpi,, membiarkan semua memudar lalu kaupun pergi dengan kecupan hangat dan senyum lembut memastikan kau akan kembali esok...

dan sekarang,, di waktu kuterbangun karena tempaan sinar matahari yang hangat. aku bersyukur karena sekali lagi Tuhan masih ijinkanku untuk mencintaimu dan bersamamu,, kuharap ,, seperti inilah pagi - pagiku selanjutnya sampai aku mati.. bersamamu..

sekarang waktuku bertemu denganNya dalam doa dan perenungan Firman..
kunyanyikan pujian kemuliaan bagi namaNya walaupun suaraku masih serak.. kupejamkan mata melepaskan semua masalah dunia agar aku bisa bertemu denganNya dalam kekudusan dan hening..

kusenandungkan ucapan syukurku untuk setiap detik yang telah Dia beri.. peristiwa apapun yang mewarnainya.. ku percaya aku selalu denganNya...
kulantunkan nyanyian mohon ampun untuk setiap dosa yang mengotori hariku yang telah menusuk dan mendukakan hatiNya.. sucikan hatiku Tuhan dalam setiap hari.. ajarku untuk mau keluar dari zona nyaman dan memikul salibMu..

kukatakan padaNya.. harapan - harapanku di hari ini dan kelak.. kugantungkan hidupku dalam keotoritasanNya yang tunggal dan baka..
kuselipkan namamu, orang tuaku, adikku, kakak-kakakku, eyangku, dan teman - temanku dalam doaku.. kutitipkan harap agar Tuhanpun selalu memberkati kalian dengan curahan kasih setiaNya.. sebagaimana Diapun telah mencurahkannya padaku..

kubawa kita dalam di tengah obrolanku denganNya,, kuminta,, agar kita disempurnakan slalu untuk menjadi satu...
sampai,, roh, jiwa dan nafas,, tak lagi satu..

selamat pagii.. :))

Sabtu, 29 Oktober 2011

hujan .. rindu

untukmu..

malam bungkam oleh gelap.. aku ingin bicara tapi kamu lebih memilih berbaur dengan alam bawah sadarmu daripada mendengarku.. aku sudah enggan bicara.. guntur sudah mewakili gerutuku.. masihkah gendang telingamu mendengar??? ada hujan.. rintik - rintik yang menjadi besar dan membuatnya deras.. rinduku seperti itu,, kadang ceriaa kadang lara,, kadang muncul kadang tidak.. tapi,, rinduku selalu ada .. tersimpan dibalik mendung dan awan.. dan kalau rindu ini sudah memuncak, tak trima karena kau tak kunjung datang.. dia akan mencair seperti mendung yang menjadi hujan... tak terhingga.. mendinginkan hati.. rinduku juga tak pernah hilang.. karena seperti halnya hujan,, dia akan mengalir di jalan - jalan air, entah pelan atau deras, dia akan menuju ke laut, berkumpul di sana membentuk satu kesatuan utuh yang tak pernah kering walaupun tertempa sinar matahari yang membakarnya menjadi uap...
aku tak tahu dan tak peduli apa arti hujan bagimu.. tapi,, itulah bagiku...
hujan itu jelmaan rinduku..kalau hujan tak datang.. bukan berarti dia tak akan datang.. dia hanya sedang menyatu dengan mendung.. menimbang - nimbang kapan waktu yang tepat untuk turun,, menghujam bumi dan meminta perhatian manusia.. mendinginkan hatimu dan meminta perhatianmu agar kau meluangkan waktu untuk datang..

seperti itulah rinduku.. abadii... bagaimanapun kenyataan pahit mengganggu cerita indah yang sedang kita tulis..

Kamis, 27 Oktober 2011

tugas agama.. :DD


Kenapa sih Natal perlu dirayakan??
          Karena Natal adalah simbol dari kasih Bapa di Sorga kepada manusia. Di Yohanes 3 : 16 tertulis; “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan anakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. Perayaan Natal bisa menjadi satu suplemen bagi kita untuk yakin dan percaya bahwa Kristus yang telah lahir merupakan Juruslamat yang akan membawa kita menikmati Sorga setelah kehidupan di dunia berakhir. Perayaan Natal juga bisa menjadi wujud syukur kita karena sang Juruslamat telah lahir ke dunia menjadi Raja Damai sekarang dan selama – lamanya. Tidak penting tepat atau tidak tanggal 25 Desember itu hari lahirnya Kristus, karena Natal bukanlah perayaan agama tapi perayaan iman setia orang yang percaya.
          Di tengah euforianya, perayaan Natalpun bisa kita jadikan refleksi, karena kasihNya dan pengertianNya, Allah rela meninggalkan keagungan Sorga dan menyamakan wujudNya dengan kita manusia yang hina, untuk mengabarkan kabar baik dan menebus dosa manusia. Natal adalah suatu fakta yang tidak bisa dipungkiri, hal ini telah dituliskan dalam Alkitab sebagai rangkaian penggenapan janji Allah untuk karya keselamatan. Natal sendiri tidak dapat dipisahkan dari perjalanan kehidupan Tuhan Yesus sebagai manusia (100%) dan proses kehidupan-NYA sebagai manusia yaitu lahir, bertumbuh, berkarya dan mati. Jadi iman Kristen juga dibangun dari proses Kelahiran, karya keselamatan di kayu salib, kebangkitan Tuhan Yesus, dan kedatangan-Nya untuk kedua kali sebagai satu kesatuan yang utuh.
           Sukacita natal tak hanya dirasakan oleh umat manusia namun juga oleh malaikat dan bala tentara Sorga, mereka juga ikut merayakan. Tertulis dalam Lukas 2:13,14 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
          Jadi, menurut kami. Jangan melihat natal dari pesta poranya, tapi lebih dari itu lihatlah arti penting Natal; pengharapan, kasih, pengorbanan, kerelaan,kerendahan hati dan penggenapan janji Allah..


Rabu, 26 Oktober 2011

:))

ada doa yang didengar Tuhan,namun tak terdengar olehmu.. ada doa yang kunaikkan atas nama Tuhan, untuk kita selamanya bersama.. atas nama Tuhan kuenyahkan kekhawtiran,, atas nama Tuhan ku percaya hidupku Dia yang pegang,, dan atas nama Tuhan biarpun orang berkata apa.. masa depanku telah Dia rangkai indah membentuk harmoni.. dan sekarang sampai selama - lamanya.. kan ku puji Dia dalam setiap hembusan nafasku..

kutelusuri labirin - labirin otakku yang rumit.. brharap menemukan kata yang layak untuk ungkakan cintaMu padaku.. ku obrak abrik perbendaharaan kataku namun tak ketemu.. bukan karena ku tak tahu.. tapi,, karena Engkau Tuhan terlalu besar untuk bisa kuterjemahkan..

jagai api ini jangan sampai redup dan padam... biarlah api ini membakar setiap mimpi - mimpi yang kita senandungkan agar menjadi "perhiasan" yang lebih berharga.."perhiasan" yang menjadi teman sampai kita tua bersama, dan pembelajaran untuk anak cucu kita..

cerita yang kita banggakan,, enghibur hati yang kerut dan penghangat hati yang dingin

Selasa, 25 Oktober 2011

di pusara itu.. ada namamu,, opa...

aku sekarang berdiri di sini... di tempat yang belasan tahun lalu pernah kuinjak.. aku tak mengira akan kesini lagi, untuk menemukan satu puzzle demi lengkapnya gambar nyata hidupku.. aku dulu kesini bersamamu, opa.. tapi,, sekarang aku sendiri.. aku dulu menikmati angin ini bersama dengan tawamu.. tapi.. sekarang aku disini menikmati angin bersama airmataku....

masih terekam jelas dulu... ketika kau sering mengajakku kesini untuk melipur rasa rinduku terhadap rumah,, teman masa kecilku,, dan Taman Kanak - Kanakku,, sampai aku lupaa kalau aku jauhh dari tanah kelahiranku dan sampai aku menganggap disinipun tanah kelahiranku.. masih juga teringat jelas,, saat kau disini memarahi cucumu yang lain,, sepupuku,, karena dia menggodaku dan berusaha membuatku menangis.. padahal opa,,, itu hanya perwujudan balas dendamnya karena beberapa waktu yang lalu aku terlebih dulu menyakitinya.. aku tertawa waktu itu,, tertawa kemenangan karena opa lebih membelaku.. tahukah engkau opa... dia.. sampai kami sebesar ini,, masih tetap menyalahkanku atas kejadian itu setiap kali kami bertemu... haha.. dan seandainya kau ada di tengah - tengah kami.. kau pasti akan tetap membelaku kan??? .. aku perempuan opa.. dan dia laki - laki...

opa.. kuingat pusaramu.. kuingat airmata yang selalu tertahan saat kumembersihkan batu marmer coklat muda itu.. kau memang sudah tidak ada disana.. tapi,, disana .. aku terakhir melihat tubuhmu yang kaku tak seperti biasanya.. opa sedang apa sekarang?? bagaimana Surga?? bagaimana hidupmu bersama dengan Tuhan Yesus?? kau melihat aku kah dari atas?? ceritakan padaku.. aku mau tau....

disini.. setiap aksen dialek yang terdengar telingaku.. seperti kata - kata yang pernah kau ucapkan dulu.. menusuk hatiku dan memaksaku untuk berkata "aku kangen opaa"....

opaa.. maafkan aku.. aku pergi.. maafkan aku kalau akan lama tak mengunjungi makammu.. tak membersihkannya dan tak menaburkan bunga dipusaramu.. tak memandang lekat nama yang terukir di marmer itu.. dan tak menangiss lagi saat menyadari kalau nama itu,,, nama opaku...

disini.. aku akan katakan kepada setiap orang.. kalau opaku sayang pernah mengajakku ketempat ini,, menggendongku,, menina bobokanku,, menyejukkanku dengan pujian - pujiannya...
maafkan aku kalau sampai saat ini,, aku masih menangis... bukan karena aku ragu kepastian hidupmu selanjutnya,, karena ku tahuu kalaupun sampai saat ini aku percaya kepada Tuhan Yesus,, itupun sedikit banyak juga karena iman percaya yang kau miliki,,, opaku sudah bersama Tuhan Yesus di Sorga.. dan aku akan menyusulnya nantii.. bersama ayah,, ibu,, adik dan setia keluargaku yang percaya kepadaNya...

nada bisu.. nyanyian diam


ada gitar tua di depan mata,, dan ada lara di dasar hati yang masih sembunyi,, menggerakkan hatiku untuk memetik satu dua tiga dari senar - senar yg bernada beda... walaupun tak jelas apa nadaku.. tapii,, kuingin katakan isi hati melalui intensitasku dalam memetik.. bukan menekan kunci - kuncinya.. karena memang aku tak bisa...

intensitas petikanku pelan.. dengan mata yang jauh menatap langit - langit kamar.. menembus langit hitam tanpa bintang.. lalu menembus peristiwa yang tak pernah terekam di setiap episode hidupku,, biasa disebut mimpii... mimpi dengan membuka mata.. yang lebih pantas disebut harapan.. yaahh.. mimpi dan harapan hanya satu inchi bedanya..

tak ada nyanyian...tak ada nada.. hanya ada kata - kata yang tak terjemahkan,, seandainya kau mampu mengerti setiap tanganku bergerak keatas.. kebawahh.. selaras dengan senar - senar bisu ini..mungkin kau akan prihatin dengan kenyataanku.. kalau saja aku dekat dengan gitar tua ini.. pasti dia akan tau apa yang ada dalam hatiku, kerinduanku, kesepianku, harapanku, sedihku, airmataku, cintaku,,,,,,, hanya dengan epidermisku yang menyentuhnyaa... sayang.. dia tidak mengenalku dan akupun tak mengenalnya.. gitar ini lebih mengenal lagu cintaa dan ratapan anak - anak manusia kepada Tuhannya... bukan,, ratapan gadis muda ditengah kesendiriannya merindukan belahan jiwaa...

rindu kamu .... namun .. hnya jwbn "rindu km juga syg" yg kudapat,, tanpa penyelesaian... sama sepertii setiap kamu katakan rindu padaku... membisu.. tapii aku benar - benar rinduuu....

dann Tuhan... satu yg ingin ku tahu.. apa rencanaMu saat menyaksikan dua anakMu seperti ini???

Jumat, 21 Oktober 2011

aku bukan anak semata wayangNya tapi aku disayang Bapa.. ;)

aku tak tahu mulai kapan aku bermain - main dengan doa, meremehkannya dan nyaris meninggalkannya.. aku juga tak tahu sejak kapan persisnya aku mengesampingkan merenungkan Firman Tuhan.. yang jelas,, sudah lama,, bahkan hatiku sudah beku oleh waktu,, dan aku sudah lupa bagaimana mempunyai hubungan yang hangat denganNya,, sampai pada akhirnya aku sadar betapa bobroknya AKU.. dan kembali bertekuk lutut takluk terhadap otoritasNya.. kurasakan betul apa bedanya diriku yang dulu dengan sekarang....

tanpa aku mengukir hariku dengan membaca Alkitab dan berdoa.. hidupku seperti ini.. mungkin aku bernafas, bergerak, beraktivitas, dan melayani Tuhan.. tapii,,, semua kosong.. aku hanya seonggok kerongkongan... tanpa nafas dan tak memancarkan kehidupan.. aku sedang berjalan.. tapi,, aku tak tahu berjalan untuk kemana,, kemana untuk apa,, dan apa untuk siapa... aku si buta tanpa tongkat.. tersandung disana sini.. terjerembab dimana - mana, sampai pada akhirnya pulang dengan penuh luka lecet. dan kalau aku sudah mendapati tubuhku terluka,, aku baru menghadap Tuhan merengek dan mengeluh.. "Tuhan.. sakit.. ulurkan pengasihanMu padaku"... hhaahhhh... hinaaanya aku...

lalluu aku sadar.. sadar akan carut marutnya hidupku tanpa Dia.. aku coba pelan namun pasti menemukan jati diriku yang dulu.. yang dulu ketika aku baru lahir baru.. kumulai hariku dengan doa, merenungkan firman, membaca Alkitab dan menikmati setiap detik waktuku denganNya.. ddaammaaiii....  Dia terasa begitu dekat.. aku percaya dari duluu Diapun selalu dekat.. aku saja yang tak melihatNya karena terlalu mengeraskan hati.. yang jelas,, aku bukan anak semata wayangNya tapi Bapa sangat menyayangiku...

hidup di dalamNya memang tak berarti aku tak lagi mencicipi masalah. tetap kok.. sesekali masalah dan pergumulan mampir dalam ceritaku di hari ini.. tapi,, masalahnya disini bukan ada atau tidaknya masalah.. tapi, bagaimana aku menghadapi masalah.. dekat denganNya membuatku menghapus airmata yang menghalangi pandanganku sehingga ku bisa melihat jelas.. maksudku.. kita harus fokus terhadap kasih setia Tuhan.. bukan kepada permasalahan demi permasalahan... sehingga bagi kita Tuhan jaauuhh lebih besar dari masalah dan tak ada alasan untuk khawatir karena Tuhan memandang kita lekat dan erat..

saudara.. jangan jadikan Tuhan ban serep dalam hidupmu.. tapi, jadikan Tuhan bensin.. sehingga.. kamu tak bisa pergi kemana - mana tanpa Tuhan.. :))

aku ingin pulang, tapi tidak kesana

aku merindukan rumah yang menaungiku saat pertama aku bernafas sendiri dengan paru - paruku.. rumah yang penuh dengan pesona - pesona kasih.. harum dedaunan dan segarnya embun.. rumah yang dihuni oleh sepasang mata yang mengertiku, melihat setiap sudut idealismeku dengan senyum dan belaian lembut.. rumah yang kadang berisik oleh gonggongan anjing  lari ke arahku dengan kibasan ekornya, meloncat ke gendonganku lalu tidur dipangkuanku menawarkan diri untuk kuelus, dan kupeluk.. anjingku sahabatku.. yg ikut girang ketika ku bahagia.. dan nelangsa ketika ku sedih..

tapii... aku tidak merindukan rumah yang itu.. rumah yang menjadi perwujudan mimpi sepasang suami istri selama belasan tahun berjuang.. aku tidak merindukan rumah yang berbau arogansi itu.. aku jengah ketika pagi bukan sapaan lembut yang membangunkanku tapi untaian kata - kata kasar yang menjadi sarapanku memulai dan menghabiskan hari.. aku benci dengan peraturan - peraturan perfeksionis yang membuat pergerakanku terbatas..

maafkan aku.. mungkin aku bisa merindukan kalian.. tapii.. tidak untuk rumah itu.. mungkin.. aku rela untuk menempuh jarak ratusan kilometer untuk menuju rumah yang disana.. tapi, aku enggan kalau harus menuju kerumah itu walaupun aku hanya perlu 1 jam merayap di bentangan aspal hitam...

walaupun kalian bilang ini juga rumahku.. bagiku tidak.. mungkin rumah itu my house tapi bukan my home... ada maupun tidak ada nafas kalian di rumah itu tetap saja,, rumah itu simbol keegoisan.. dari orangtua pada seorang anaknya.. seorang saja.. tidak untuk yang lainnya...

aku ingin pulang... tdk kerumah itu.. tapi rumah yang disana.. aku ingin pulang.. hanya ingin bertemu sesosok wanita tua malaikat pelindungku. bukan kalian sang predator mimpiku...

Minggu, 16 Oktober 2011

cinta, realita tak seiya sekata...

kenapa kamu bilang aku bohong??
aku tidak bohong.. aku jujur percaya kamu, walaupun mataku tak bisa menangkap gerak gerikmu. namun, aku yakin kau mencintaiku..
tapi,, apa aku salah kalau aku merasa tidak enak hati???
bukannya aku percaya hanya setengah - setengah.. tapi, aku hanya kecewa...  itu saja.. bisakah kamu meninggalkanku sejenak dan biarkan aku bersatu padu dengan kecewaku yang sudah terlanjur bercampur dengan darah dan emosiku???.. kamu sudah terlanjur membiarkanku menikmatinya sendiri daritadi..

aku memang tak tahu setiap gerak hati dan ragamu di sana, tapi ketahuilah aku di sini mencoba sekuat tenaga untuk memberikan yang terbaik untukmu dan kita, tanpa aku menimbang - nimbang untung ruginya ataupun seimbang tidaknya dengan apa yang kamu lakukan disana. aku tulus walaupun kamu tak bisa mengidentifikasi dengan matamu.. yang aku yakini kasih itu suci dan aku tidak ingin mengotori kasihku padamu dengan hal - hal yang tak seharusnya ku lakukan.. semoga kamu tahu dan menghargai itu

perihh tapi aku mencoba untuk tetap tersenyum di depanmu, tohh aku sudah bilang aku sedang tidak baik, terserah kamu mau mengerti atau tidak..
aku tak tahu apa artinya.. tapi,, entah satu atau dua tetes pasti ada airmata yang keluar saat aku mencoba untuk mengerti kamu dan memberikan maaf untuk setiap kata maaf yang begitu mudahnya kau lontarkan padaku.. sampai kapan???.... aku memang cinta.. tapi, tak begini caranya

kenapa cinta dan realita tak bisa seiya sekata?? tak pernah bertatap muka apalagi berpelukan mesra.. selalu, beradu punggung.. lalu?? aku harus ikut yang mana????...

sebentar saja.....

aku tahu sebenarnya percuma aku mencoba melarikan diri dari kecewa, sakit hati dan kenyataan yang mencekikku dan nyaris membuat tak ada celah  bagiku untuk bernafas, karena esok pagi ketika aku membuka mata dihari yang baru, aku akan dsapa lagi oleh kenyataan - kenyataan yang sama, menyeringai tajam dan siap menjadi salah satu faktor terbesar ketidaknyamanan hidupku. kadang, aku berfikir Tuhan tidak mendengar doaku. kenapa? karena aku merasa aku tetap berdiri di tempat yang sama, dimasalah yang sama sebelum aku selesai berdoa. namun, aku percaya Tuhan tak berniat membuatku sengsara dan lara, mungkin Tuhan ingin mengajarku menjadi sosok manusia tangguh. tapi, aku tidak tangguh Tuhan,, bagaimana bisa aku yang kecil ini, aku yang gampang menangis ini kau tempatkan di tempat ini??

aku tahu melarikan diri bukanlah kelakuan seorang ksatria, namun aku hanya ingin pergi sejenak, paling tidak aku lupa akan setiap masalah yang menyembunyikan tawa dan senyumku walaupun cuma dalam hitungan jam. karena besok, aku bisa membuat badan ini lelah, lelah selelah lelahnya sampai aku tak sempat memikirkan itu (semoga)..

aku ingin pergi namun jangan bawa aku mati.. aku ingin lari tapi bawaku kembali.....
jangan siapkan masalah baru untukku karena hidupku sudah terlalu bermasalah....

Kamis, 13 Oktober 2011

not a baconian

hanya aku yang bisa menafsirkan apa kata hatiku.. jadi, percaya sajalah setiap konsonan yang keluar dari mulutku.. aku bukan seorang baconian, aku seseorang yang percaya dunia dan manusia itu mijikuhibiniu, bukan hanya sekedar hitam dan putih, begitu banyak warna dan cerita yang tak cukup dijabarkan hanya sekali berspekulasi atau berpersepsi..

aku juga bukan seorang yang suka menghakimi.. karena Tuhanku selalu mengajarku untuk memiliki azas praduka tak bersalah, mengasihi orang lain sebagaimanapun aku disakiti, memberikan pipi kananku saat pipi kiriku ditampar. Tuhanku selalu mengajarku, bukan bagianku untuk menghakimi, bukan bagianku unuk mengatakan orang itu salah atau sesat, itu bagianNya, dan aku tak boleh turut campur..

aku juga bukan seorang subjektif. karena, aku percaya selalu ada sebab dan akibat.. tak selamanya hitam itu kotor dan tak seterusnya putih itu bersih.. bagaimana kalau sebelum kita memutuskan untuk berpendapat kita menganalisis dulu?? apa yang menjadi sebab dan akibat.. sehingga hasil analisis kita sopan dan disegani dan tidak menimbulkan benih - benih kebencian baru, jadi kedua belah pihak merasa dihargai. karena yang salah belum tentu sangat salah dan yang benar belum tentu sangat benar...

mungkin aku memang tak banyak bicara. tapi, ketidak banyak'an bicaraku bukan karena ku tak tahu. aku hanya ingin menahan diriku di pagar yang kubuat sendiri. pagar yang kubuat agar aku tetap menjadi orang yang netral. pagar yang menjagaku tetap berada di seputaran paradigmaku.. hidup adalah pelayanan.. hidup adalah pengabdian. pengabdian kepada Allah Bapa yang mengajarkan kasih...

07 Oct 11

yaaaa.. sudah beberapa hari yang lalu tanggal itu berlalu.. namun, pesona dan artinya akan tetap selalu abadi dalam tumpukan memori di otak kita dan masuk kedalam memori yang teristimewa .. cerita indah itu dimulai pada 07 Oct 10, dipagi itu, saat kamu dengan malu - malu memintaku menjadi belahan jiwamu.. saat kita mulai tulis awal cerita kita.. cerita yang tak selalu bertintakan ceriaa.. namun, juga bertintakan duka.. kadang tulisan kita indah rapi menggambarkan kebahagiaan tapi tak jarang juga tulisan kita bergetar, tak simetris di sana sini karena kita sedang goyah.. tapi, yang jelas bagaimanapun juga kita tak pernah berhenti menulis. dan jangan berhenti sampai kita berdua menutup mata menghadap tahta Bapa..

kamu.. seseorang yang tak pernah kukenal sebelumnya namun berhasil mempesonaku. kamu yang mencintaiku tak seperti bagaimana dulu mereka mencintaiku. kamu yang sekeras dan seegois apapun namun tetap sebagai seorang pengasih.. jaga percayaku sayang..

aku ingin selalu mendapati kita tetap begini, berjalan beriringan menghadapi dinamika kehidupan. aku harap kita tetap bersama.. berdua memegang satu pena dan menuliskannya di satu kertas kehidupan.. menulis dan terus menulis. tak peduli harus menulis dengan senyum, tawa, muka tertekuk ataupun airmata,, harapanku,, kita tetap bersama.. aku harap 07 Oct 10 hanya akan tertandingi oleh sederetan tanggal dimana kita mengucap janji di depan altar suci..

aku ingin menunjukkan lembaran - lembaran tulisan kita kepada mereka. mereka yang akan menjadi keturunan kita. mereka yang akan menjadi saksi disaat tubuh kita telah rapuh, kita masih setia dengan kisah kita... sayangku, tetaplah begini, mencintaiku dan kucintai.. aku harap, aku adalah tulang rusukmu yang masih hilang dan aku nyaman bersatu dengan ragamu....
amien..

BOODDOHHHH !!!!!!

ragaku tergeletak lemas diatas ranjang tua. tak punya kekuatan bahkan untuk membuka mata sekalipun, dalam hati kuberkata "Tuhan.. aku minta maaf.. ampuni aku..".. kusenandungkan doa dalam ketidakberdayaanku. kurasakan setiap sel di tubuhku melemah.aku tak merasakan aku mempunyai tangan, kaki ataupun mata. telingaku bisa menangkap suara dunia maupun suara hatiku. tapi, tak ada satupun bagian tubuh lain yang mau bekerja meresponinya. diam..

aku serasa di dunia lain. gelap. sunyii.. ada satu waktu aku merasa melayang. naik.... "Tuhan.. inikah waktuku bertemu denganMu??". aku takut, ketakutan yang luar biasa kalau esok tidak bisa melihat pagi. apalagi aku memaksa untuk bertemu dengan Tuhan karena kebuntuanku yang tolol.. yaa.. aku memang tolol..

tangan dan kakiku berat. begitu juga tubuhku. aku membayangkan tadi bagaimana aku bisa dengan mudah mempermainkannya, membawa kaki dan tanganku kesana kemari. tapi, sekarang.. membawanya bergeser 1 inchi pun aku tak mampu. aku tak sedang bermimpi.. ini nyata... otakku bisa berkelana berfikir kemana-mana. tapi, tak ada satupun yang bisa kuperbuat. kumpulan senyawa - senyawa yang membentuk butiran ini hampir membunuhku. perutku serasa diaduk dan otakku diperas. aku terpejam.. terpejam terlalu dalam. aku takut tertidur karena aku takut tak bisa bangun lagi....

ku paksa membuka mata... dan aku mendapati wajahku kaku.. kaku oleh airmata yang mengering.. aku menangis?? aku bahkan tak merasa kalau aku menangis.. Tuhan.. maafkan aku.. maafkan aku...

Senin, 10 Oktober 2011

teman - teman pelayananku.. :))

mungkin aku berlebihan dan terlalu melankolis. tapi, inilah kenyataannya. malam ini, aku merindukan mereka, teman - teman se"pekerja"ku di ladang Tuhan. partner - partner yang luar biasa, secara tidak langsung kesetiaan mereka dalam melayani Tuhan begitu mnyemangatiku untuk tetap setia sampai akhir.. walaupun begitu banyak pergumulan yang mendesak tapi tak pernah ada kata menyerah dari mulut kita. seberat apapun kita ditempa selalu saja ada senyum tersungging.. Tuhan pasti baik.. kita tidak akan pernah lepas dari genggaman tanganNya..

kita tidak istimewa, kita tak juga berharga, kita penuh dosa tapi Tuhan melihat kita, tidak hanya melihat, disetiap tetes darah Tuhan Yesus di jalan viadolorosa sampai diatas kayu salib menggambarkan kasihNya yang nyata kepadaku dan kamu. sehingga, tak ada satu pun alasan yang bisa membuat kita menghindar dari pelayanan ini. kita orang - orang yang tak layak tapi dipanggil untuk menjadi pendoa. kadang kala, ketika kita berbuat baik, tak perlu orang lain tahu apa yang kita perbuat untuknya, yang jelas Tuhan pasti tahu..

sepelik apapun pergumulan , pasti semua terjawab karena Tuhan tak jauh. aku harap kita tetap bersama, menjaga kasih mula - mula kita ketika kita menjawab IYA di hadapan Tuhan, ketika kita pertama kali diutus menjadi perpanjangan Tangan Tuhan di kampus kita ini. aku harap api kita tetap menyala terang, lilin kita tak akan padam walaupun tertiup angin keras realita dan kedagingan kita..

senangnya bisa bertumbuh bersama kalian. saling menopang satu sama lain. aku tak akan melepaskan kalian begitupun juga kalian tak akan melepaskan aku.. yaa... kita sedang berjabat tangan romawi sekarang.. :))...
aku mengasihi kalian... Tuhan Yesus memberkati.. :))

Kamis, 06 Oktober 2011

my dream vs my grandma

            Aku ingin bicara, kepada seorang perempuan tua yang wajahnya sudah berhiaskan kerutan dan beban hidup. Perempuan tua yang sudah mengenal luar dalamku bahkan sampai menembus ke kedalaman hatiku. Yaa,, beliau adalah nenekku. Nenekku yang menggantikan peran ibuku karena aku dtinggal pergi mencari tumpukkan sen untuk menghidupiku.. Aku ingin menyampaikan hal penting. Sangat penting untukku, karena baru pertama kali setelah mimpiku ditebas hilang oleh kenyataan, aku mau bermimpi lagi  dan berani menyebut mimpiku itu sebagai “CITA – CITA”. Yaa,, bodoh memang. Aku menemukan apa cita-citaku di umurku yang sudah menginjak kepala dua. Padahal, kuingat teman sebayaku, ketika mereka masuk perguruan tinggi, dan menginjakkan kaki dibumi mahasiswa, dengan cita – cita yang sudah mereka genggam erat.
            Aku ingin bicara, tapi ragu. Dilematis, aku pernah mendengar langsung beliau tidak mengijinkanku menjadi seperti apa yang aku cita-citakan, bahkan sebelum aku memimpikan itu. Seakan beliau tahu suatu saat nanti cucunya ini akan mencita-citakan ini. Satu hal saja yang beliau takutkan, beliau tak ingin cucunya perempuannya yang paling tua ini terancam, terterror dan harus pergi kemana – mana untuk mencari berita. Eyang putri, maafkan aku. Tapi, inilah mimpiku. Kau ingat dua tahun lalu betapa hancurnya aku ketika tak satupun orang mendukung mimpiku termasuk engkau?? Haruskah kuminum lagi pil pahit itu eyang?? Kujanjikan aku baik – baik saja, kujanjikan aku tak akan mengeluh dan kembali ke pangkuanmu, mencium tangan dan pipimu dengan mata berbinar, muka berseri, dan tubuh yang tak teridentifikas penyakit serta kelelahan sedikitpun.
            Aku ada di belakangnya, dan sekarang aku hanya melihat punggungnya dibalik kursi anyaman yang transparan, sambil menikmati kesepiannya karena ditinggal suami, almarhum kakekku. Aku yakinkan hati, aku harus bicara.. kataku “eyang... “...| “iyyaa.. kenapa nduk???” |.. hening.... suaranya membuat lidahku tercekat, sesak sampai ke tenggorokan dan menahan setiap kata yang sudah kupersiapkan untuk bebas dari pita suara. “eyang.. aku sudah besar, sudah kuliah dan ini semester akhir, bukankah aku sudah harus punya cita – cita??”.. | “apa? Jadi selama ini kamu belum punya cita – cita nduk??”.. nada bicara dan setiap konsonan kata yang terdengar semakin naik ke level serius.. dan aku hanya bisa menggelengkan kepala.. |”lalu untuk apa kamu kuliah selama ini?? Memilih jurusan itu kalau memang kamu belum punya cita-cita??”| |”aku tidak tahu ( yaa.. aku memang tidak tahu ).. yang aku tahu, aku hanya ingin kuliah disana. Tapi, kalian mau aku disini.. dan, walaupun kalian mau aku disini, aku turuti kemauan kalian, aku tetap ingin kuliah, apapun itu jurusannya. Aku hanya ingin pintar eyang, aku ingin ilmu”|
            Kudengar lenguhan panjang dari beliau. Nafasnya melemah beradaptasi dengan umur yang menua .. |”kami tidak pernah memaksa, sebagai orang tua tugasku adalah meluruskanmu, meluruskanmu  dari obsesi yang membutakan mata dan hatimu, padahal sebenarnya kamu tak berkapasitas, daripada kamu sakit ditengah nduk. apa cita – citamu cah ayu???” |, aku benar – benar tak ingin mendengar itu. Luka lama yang hanya membuatku membenci mereka. Hening... aku dilema. Takut hipotesisku tak beliau terima dan sekali lagi aku harus mencari cita – cita baru demi senyum keluargaku... |”jurnalis”| |”jurnalis?? Wartawan???||”hhmmmmm... iiiyyaaaa”| |“hahh.. pasti ayahmu kan yang menyuruhmu?? Yang menanamkan doktrin itu di otakkmu karena dia tidak bisa menjadi jurnalis seperti apa yang dia cita-citakan??? Bilang !!”| aku tak kuasa menahan air mataku yang mendesak keluar dari persemayamannya, kutundukkan mukaku, kuhalangi dengan rambut panjangku, kuusap lembut airmataku. Dan ku berkata tanpa terisak namun agak bergetar |”bukan.. bukan karena ayah. Ayah belum tau. Eyang, ini mauku. Ini jiwaku. Dengan menulis aku bisa menjadi siapapun, aku bisa menangis dan tertawa tanpa harus orang – orang tau kalau itu aku. Dengan menjadi wartawan, aku bisa bertemu banyak orang. Berbagi kasih, senyum, ilmu, dan pasti aku berwawasan luas eyang. Aku bukan anak manja, yang takut tantangan, takut konflik, matahari, tempat kumuh. Aku ingin tetap sederhana. Walaupun aku cucumu eyang. Seorang keturunan priyayi”| |nduk,,, bukannya eyang tidak suka.. eyang takut kamu kenapa – kenapa.. jadi wartawan dan jurnalis itu tantangannya berat nduk ..” | |”eyang takut aku mati saat mencari berita??”| |”hhuusshhh.. mulutmuu”| |”eyang.. hidupku ada di Tangan Tuhan kan?? Aku pasti akan baik – baik saja eyang. Kalaupun aku tidak baik – baik saja. Bagiku, aku akan tetap baik – baik saja. Karena, bagaimanapun keadaanku, Tuhan ada besertaku eyang |. Kugenggam tangan eyang lembut. Ku tatap matanya yang sudah sayu |”eyang.. ijinkan aku. Karena dengan ijinmu aku merasa yakin”|
Hening menyerang lagi.. lama.. aku hampir menyerah. Hatiku serasa patah karena aku yakin kata yang keluar dari bibir eyangku adalah “tidak”. Kukendurkan genggamanku. Dan sekarang tangan kanan dan kiriku  yang saling menggenggam. Aku berdoa. Berdoa ditengah eyang berfikir. Selesai ku berdoa.. tetap saja tak kutemukan jawaban.. 5 menit, 10 menit, 15 menit.. hahh.. aku lelah menunggu.. pergi sajalah pikirku..
Saat aku mengangkat tubuhku dari tempat duduk.. suara eyang menahanku “nduk.. mau kemana.. kita belum selesai ngomong kan??| |”iyaa... jadi ??| |”yaa sudahh... terserah kamu”| |’terserah aku??? Jadi boleh???”| |”iyyaaa.. eyang restui kamu.. kerjakan apa yang menjadi cita-citamu dengan penuh tanggung jawab dan sukacita”|...
Kupeluk erat eyangku, malaikatku . kami menangis bersama...
Terimakasih banyak wanita kuatku...


Selasa, 04 Oktober 2011

aku tak sanggup...

sayangnya,, aku terlalu mengenalmu dalam. aku mengerti apa kata hatimu saat kau menuliskan pesan singkat itu. aku tau bagaimana ekspresimu walaupun kamu jauh disana dan jujur saja itu membuatku takut kalau kamu ttp menganggap semua permasalahan dengan enteng dan selesai dengan hanya sebatas jawaban, tanpa sebuah pewujudnyataan. kalau kamu pikir hatiku ini terbuat dari batu cadas yang tak goyah bagaimanapun jahatnya alam kepadanya, kamu salah besar. hatiku bisa berontak dan tak terima untuk setiap perbuatan, perkataan, omong kosong dan janji manis tak berwujud yang kau timpakan padanya..
hatiku marah, dia berkerut tak beraturan memaksa bibirku untuk menerjemahkan kesemrawutannya dalam bentuk bahasa agar bisa masuk ke telingamu dan dimengerti hatimu..

sayangnya, aku selalu takluk.. lidahku kaku. dan ketika kata "maaf" ataupun "sayang" menggelinding lepas keluar dari mulutmu dengan tulus (walaupun aku tak tau beresensi/tdk), laju kerja otakku seakan berhenti, dan perbendaharaan kata - kata yang kumiliki lenyap. aku tak mampu berspekulasi apapun walaupun hatiku terus meraung - raung mendesakku..

yaa.. kamu selalu pandai mengambil hatiku, menaklukkannya lalu melukainya. kamu jahat tapi aku mencintaimu.. aku ingin membalas atau paling tidak menghindar tapi aku tak sanggup kalau ingat kamu tulusnya setiap inchi cinta yang kau berikan untukku..

hatiku tak terima kau perlakukan seperti itu. aku bisa menerima dan memaklumi kekuranganmu tapi jangan yang ini. aku benar - benar tak bisa menyeimbangi dirimu dalam hal ini. aku tak sanggup menjalani hari tanpa sedikit kekuatan darimu.. aku tak sanggup...



Senin, 03 Oktober 2011

katakan dengan KASIH

aku tak tahu bagaimana harus mengatakan dan menyadarkanmu.. kerasnya hatimu susah tertembus hanya dengan kata - kataku. tapi, ketahuilah kalau kamu salah... salah karena kamu terlalu memikirkan ego dan harga dirimu di depan orang lain sampai melupakan sejenak betapa orang tuamu mengasihimu.. jauh dari apa yang kau rasakan...

mungkin kamu kecewa. tapi, tak seharusnya kekecewaan itu kau luapkan dengan perasaan benci yang tidak wajar.. orang tuamu mungkin bersalah. tapi, bukankah kau jauh lebih banyak melakukan salah dan menggoreskan luka di hati mereka bahkan sampai menitikkan air mata hanya untuk meratapi sikap burukmu yang menyedihkan??

mungkin kamu bisa bilang "aku bisa mengganti benda apapun yang mereka berikan untukku"... memang.. itu tidak mustahil.. mungkin saja kau bisa mengganti setiap sen yg orang tuamu keluarkan hanya untuk meredakan tangismu dan melihatmu tersenyum bahagia.. tapi,, apakah cinta mereka hanya sebatas rupiah?? tidak.. jauh lebih lebih dan lebih berharga dari itu..

ingatlah.. banyak hal yang tak akan bisa terbeli dan tergantikan olehmu.. setiap tetes keringat mereka untuk menghidupimu tak akan pernah terganti.. setiap belaian lembut mereka untukmu tak akan pernah bisa terbeli.. setiap senyum sayang, pelukan mesra, perlindungan, nasihat - nasihat bahkan kemarahan mereka untuk membuatmu menjadi pribadi yang lebih baik bukanlah kepura-puraan yang perlu diragukan...

sadarkah kamu kalau kamu hidup dengan meminjam kekuatan dari orang tuamu?? sadarkah kamu hidup dengan meminjam hidup mereka..?? dan sadarkah kamu.. mereka bertahan hidup agar kau juga tetap hidup???sadarkah kamu kalau di setiap helaan nafas orang tuamu berisikan doa untukmu???..  sadarilah itu...

ayahku pernah bilang.. "ayah dan ibu tak perlu mengatakan padamu kapan saja kami mendoakanmu.. yang jelas,, ingatlah.. doa kami tidak pernah jauh darimu"... dan kamu tau?? ini bukan hanya sekedar ungkapan kasih orang tuaku kepadaku.. tapi, aku yakin doa orang tuamu pun selalu ada di sebelah kanan, kiri, atas dan belakangmu.. untuk melindungimu setiap waktu..

seegois - egoisnya orang tua.. tetaplah tidak egois.. bagaimana bisa kita katakan mereka egois?? kalau setiap hari mereka rela lelah hanya untuk kita??? mengenyangkan perut kita dengan makanan dan mengenyangkan jiwa kita dengan kasih sayangnya..
permasalahannya disini adalah.. bagaimanapun juga kamu dengan orang tuamu 2 kepala.. 2 hati.. 2 kepribadian yang berbeda walaupun kamu tercipta dari bagian tubuh orang tuamu...

dan kau tahu apa yang bisa menyatukan 2 hati yang sedang berkonfrontasi?? .. simple... deretan 5 huruf yang menjadi dasar iman percaya kita.. KASIH.. bukankah,, kata - kata manis akan melembutkan hati.. sedangkan kata - kata kasar akan memerahkan telinga..??jadilah sumber damai untuk orang - orang di sekitarmu..

kalau saja aku jadi kamu.. aku akan memeluk dan mencium pipi beliau lembut lalu mengatakan "terimakasih papa.. engkau selalu mengingat masa kecilku yang sudah belasan tahun berlalu.. engkau ingat setiap detail hidupku walaupun memorimu tertempa peristiwa - peristiwa baru.. hanya saja papa,, aku hanya ingin ini menjadi romantisme kita.. aku, papa dan mama.. bukan untuk orang lain.. karena aku hanya ingin menikmati dan mengenang masa - masa indah itu bersama kalian saja.. orang yang paling mengasihiku di dunia ini"...

berdamailah dengan papamu sayang..:)
i love u....

sudah cukup...

aku rasa apa yang sudah ku lakukan, berikan dan korbankan untukmu sudah lebih dari cukup...
kalau kamu meminta lebih dari itu.. maaf aku tak sanggup.. silahkan kalau mau mencari yang bisa memberimu rasa lebih dari yang aku beri.. mungkin, aku memang tidak baik untukmu....

aku rasa sudah cukup aku bertahan di tengah sendiriku. tergores sembilu namun kamu tak pernah mau tau.. aku rasa cukup sudah air mata ini membujur kaku.. hanya karena merindukanmu . namun, kamu yang tak pernah merindu...

sudahh.. sudah yaa sayang...
aku lelah berdiri di keraguan.. ragu kau mencintaku dan setia padaku..
aku lelah berjalan linglung ditengah ketidak kepastian..
disaat aku berjalan linglung kamu tak pernah berusaha meraihku dan membantuku berdiri tegak.. padahal, aku punya kamu..
kamu tak peduli aku ada di sisimu.. kamu tak peduli bagaimana aku berharap kamu menolongku..
kamu tetap disisi sana,, sisi yang berlawanan dengan sisi diamana aku berada..

aku lelah kamu tak pernah mengerti.. bagaimana aku menahan sakitnya sayatan pisau rindu..
hanya ada helaan nafas panjang berbunyi "hhuuufftttt".. saat tetap saja kau menutup mata, telinga dan hati atas semua pengorbanan dan masa - masa berat, untuk setiap tetes air mata dan tatapan mata cemas serta hati yang menggerutu..

kalau memang kamu merasa bukan aku.. sudahlah sayang,, kenapa harus kau tahan dirimu dan siksa aku.. pergilah, kalau itu bisa membuatmu bahagia..
walaupun aku tak tahu bagaimana nanti caranya aku menata kepingan - kepingan hati yang hancur.. aku yakin lambat laun aku pasti bisa....

Sabtu, 01 Oktober 2011

maaf...

maaf yaa.. sesayang - sayangku sama kamu aku tetap manusia biasa.. bagaimanapun aku punya salah baik aku sengaja atau tidak sengaja.. yang aku minta darimu hanyalah sedikit pengertianmu. aku bukan sosok sempurna yang bisa selalu ada untukmu bagaimanapun kondisiku..

yang aku minta hanya kelembutan hatimu.. untuk sedikit saja mengesampingkan arrogansi diri dan berfikir bagaimana kalau kamu ada di posisiku..

yang aku minta hanya sedikit saja kamu meluangkan waktu untuk mendengarku. mendengarkan permintaan maafku.. yang jujur, ini tidak terbatas pada kata - kata.. namun, jauh masuk ke dalam hatiku.. aku mengaku salah dan aku mintaa maaf sangat minta maaf...

aku menyayangimu, sungguh.. dan, tak mungkin aku ingin mengecewakanmu.. tolong mengerti itu.. dan paling tidak pertimbangkan itu untuk melembutkan hatimu..
aku menyayangimu, dan kalau aku bisa. apapun akan aku lakukan untuk membuatmu bahagia.. tapi,, siapakah aku ini???? bukankah aku hanya manusia ?? aku hanya salah satu aktor.. dlm sinetron yg judulnya kehidupan, berSutradarakan Tuhan dan bersettingkan bumi??? aku tak punya daya...

aku tahu kamu kecewa.. bahkan aku sendiri kecewa dengan kecerobohanku. tapi, apa kamu tak berfikir sekali lagi kalau aku hanya aktor yang tak mungkin bisa melawan keotoritasan Sutradara dan kepatenan skenario??..

maaf...