untukmu..
malam bungkam oleh gelap.. aku ingin bicara tapi kamu lebih memilih berbaur dengan alam bawah sadarmu daripada mendengarku.. aku sudah enggan bicara.. guntur sudah mewakili gerutuku.. masihkah gendang telingamu mendengar??? ada hujan.. rintik - rintik yang menjadi besar dan membuatnya deras.. rinduku seperti itu,, kadang ceriaa kadang lara,, kadang muncul kadang tidak.. tapi,, rinduku selalu ada .. tersimpan dibalik mendung dan awan.. dan kalau rindu ini sudah memuncak, tak trima karena kau tak kunjung datang.. dia akan mencair seperti mendung yang menjadi hujan... tak terhingga.. mendinginkan hati.. rinduku juga tak pernah hilang.. karena seperti halnya hujan,, dia akan mengalir di jalan - jalan air, entah pelan atau deras, dia akan menuju ke laut, berkumpul di sana membentuk satu kesatuan utuh yang tak pernah kering walaupun tertempa sinar matahari yang membakarnya menjadi uap...
aku tak tahu dan tak peduli apa arti hujan bagimu.. tapi,, itulah bagiku...
hujan itu jelmaan rinduku..kalau hujan tak datang.. bukan berarti dia tak akan datang.. dia hanya sedang menyatu dengan mendung.. menimbang - nimbang kapan waktu yang tepat untuk turun,, menghujam bumi dan meminta perhatian manusia.. mendinginkan hatimu dan meminta perhatianmu agar kau meluangkan waktu untuk datang..
seperti itulah rinduku.. abadii... bagaimanapun kenyataan pahit mengganggu cerita indah yang sedang kita tulis..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar