sayangnya,, aku terlalu mengenalmu dalam. aku mengerti apa kata hatimu saat kau menuliskan pesan singkat itu. aku tau bagaimana ekspresimu walaupun kamu jauh disana dan jujur saja itu membuatku takut kalau kamu ttp menganggap semua permasalahan dengan enteng dan selesai dengan hanya sebatas jawaban, tanpa sebuah pewujudnyataan. kalau kamu pikir hatiku ini terbuat dari batu cadas yang tak goyah bagaimanapun jahatnya alam kepadanya, kamu salah besar. hatiku bisa berontak dan tak terima untuk setiap perbuatan, perkataan, omong kosong dan janji manis tak berwujud yang kau timpakan padanya..
hatiku marah, dia berkerut tak beraturan memaksa bibirku untuk menerjemahkan kesemrawutannya dalam bentuk bahasa agar bisa masuk ke telingamu dan dimengerti hatimu..
sayangnya, aku selalu takluk.. lidahku kaku. dan ketika kata "maaf" ataupun "sayang" menggelinding lepas keluar dari mulutmu dengan tulus (walaupun aku tak tau beresensi/tdk), laju kerja otakku seakan berhenti, dan perbendaharaan kata - kata yang kumiliki lenyap. aku tak mampu berspekulasi apapun walaupun hatiku terus meraung - raung mendesakku..
yaa.. kamu selalu pandai mengambil hatiku, menaklukkannya lalu melukainya. kamu jahat tapi aku mencintaimu.. aku ingin membalas atau paling tidak menghindar tapi aku tak sanggup kalau ingat kamu tulusnya setiap inchi cinta yang kau berikan untukku..
hatiku tak terima kau perlakukan seperti itu. aku bisa menerima dan memaklumi kekuranganmu tapi jangan yang ini. aku benar - benar tak bisa menyeimbangi dirimu dalam hal ini. aku tak sanggup menjalani hari tanpa sedikit kekuatan darimu.. aku tak sanggup...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar